Dari Abu Hurairah Radhiyallahu
‘Anhu, dimana ia berkata bahwa Rasulullah SAW Bersabda :
“Awal bulan Ramadan adalah Rahmah,
pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya ‘Itqun Minan Nar (pembebasan dari api
neraka).”
Dari Salman Al-Farisi Radhiyallahu
Anhu. Diceritakan bahwa Rasulullah SAW berkhutbah menjelang Ramadan, diantara
isi khutbah baginda,
“Siapa saja yang memberi berbuka
kepada orang yang shaum/puasa dengan seteguk susu, sebiji kurma, atau seteguk
air, dan siapa yang mengenyangkan orang shaum, maka ALLAH akan memberi minum
dari telaga dengan satu tegukan, yang menyebabkan tidak haus sampai masuk syurga.
Inilah bulan, yang awalnya adalah Rahmah, Pertengahannya Maghfirah, dan
akhirnya ‘Itqun Minan nar (pembebasan dari api neraka). Perbanyaklah melakukan
4 hal dalam bulan Ramadan.”
SETELAH
berhasil melalui fase pertama yang sudah pasti cukup berat karena tubuh dan
pikiran berusaha beradaptasi dengan kondisi saat puasa, maka 10 hari kedua
Ramadhan ini mungkin akan terasa lebih ringan karena akhirnya tubuh sudah mulai
terbiasa dengan aktivitas puasa yang menuntut seseorang untuk tidak makan dan
minum dimulai sejak matahari terbit hingga saat matahari terbenam.
Untuk
keutamaan 10 hari kedua Ramadhan seperti yang disebutkan dalam hadist bahwa
Rasulullah SAW bersabda: “Awal bulan Ramadhan adalah Rahmah, pertengahannya
Maghfirah dan akhirnya Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka).”
Nah,
pada fase kedua atau fase 10 hari kedua Ramadhan inilah Allah membukakan pintu
magfirah atau ampunan yang seluas-luasnya.
Karenanya
Jangan sampai kita melewatkan hari-hari penuh ampunan yang telah dijanjikan
oleh Allah SWT dengan sia-sia. Pada waktu-waktu inilah saat yang paling tepat
untuk memperbanyak doa serta memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala
dosa-dosa yang telah kita lakukan di masa lalu agar diampuni dan dibebaskan
dari hukuman.
Perbanyaklah
melakukan sholat malam, berdoa , tilawah quran, dan berdzikir karena pada 10
hari kedua Ramadhan ini merupakan kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT
untuk mengurangi dosa-dosa yang telah kita perbuat.
Dengan
memohon ampunan dengan tulus dan bersungguh-sungguh serta bertobat dari hati
yang terdalam Insya Allah pasti mendapatkan ampunan-Nya. [berbagai sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar