MY FAMILY |
Cinta
dan kasih sayang antara suami dan istri bersifat fluktuatif. Kadang tampak
demikian kuat, namun pada kesempatan yang lain bisa mengalami pelemahan. Ada
banyak faktor dan variabel yang membuat suasana fluktuasi tersebut, baik yang
datang dari kondisi jiwa suami dan istri, atau datang dari luar rumah. Perasaan
cinta dan kasih sayang sesungguhnya memerlukan proses penjagaan yang rutin.
Sesungguhnyalah
kehidupan keluarga tidak hanya diikat oleh hal-hal besar, seperti iman, visi,
motivasi, program, cita-cita, orientasi dan seterusnya. Namun dalam realitas
keseharian, ikatan cinta kasih antara suami, istri dan anak-anak sering kali
lebih kuat diikat oleh hal-hal kecil yang dilakukan dengan ketulusan hati.
Kebiasaan ringan dan kecil seperti ini pada kenyataannya lebih bercorak praktis
dan mudah dirasakan dan dilihat oleh pasangan.
Ada
sangat banyak kebiasaan kecil dan sederhana, yang apabila dilakukan dengan
ketulusan hati, akan mampu menjaga dan menyuburkan cinta kasih antara suami dan
istri. Di antara kebiasaan kecil tersebut adalah:
1. Mengobrol
bersama pasangan
Mengobrol
adalah aktivitas yang sederhana dan sangat mudah dilakukan. Jangan menyepelekan
obrolan bersama pasangan. Mengobrol bisa mengurangi ketegangan jiwa, dan
membuat suasana kelembutan hati. Berbagai tumpukan permasalahan akan terurai
dan endapan perasaan yang menggumpal di dada, akan terurai dan melarut dalam
suasana obrolan yang nyaman.
Jangan
berpikir tema. Mengobrol bersama pasangan itu tidak harus dibatasi tema
tertentu dengan waktu tertentu. Bisa berbicara tentang tema apapun dan dengan
waktu kapanpun yang dimiliki. Bahkan untuk pasangan yang super sibuk, mereka
tetap memerlukan aktivitas mengobrol, kapanpun dan di manapun. Tidak boleh
menjadikan kesibukan sebagai alasan untuk meninggalkan mengobrol.
Bagi
pasangan yang super sibuk, bisa menyepakati waktu tertentu untuk bisa bertemu
fisik dan mengobrol bersama pasangan. Mungkin saja tengah malam, mungkin pula
menjelang subuh. Suami dan istri harus menyediakan waktu dan kesempatan yang
memadai untuk bisa mengobrol berdua. Tidak cukup melalui telepon, SMS, BBM,
email dan teknologi lainnya. Mengobrol dan bertemu langsung adalah sebuah
kebutuhan psikologis bagi suami dan istri. Maka mengobrol harus dijadikan
sebagai kebiasaan yang mengasyikkan dan dirindukan.
2. Sentuhan
fisik yang ringan dan lembut
Sentuhan
fisik yang ringan dan lembut bisa dilakukan kapanpun dan di manapun. Misalnya,
ketika berboncengan naik motor, sangat nyaman ketika istri memeluk suami dari
belakang. Ketika mengendarai mobil berdua, istri bisa menyentuh dengan lembut
tangan suami yang tengah memegang tuas perseneling. Ketika berpamitan untuk
berangkat kerja, suami bisa mencium kening istri, dan istri bisa mencium tangan
suami.
Aktivitas
memeluk, membelai, menggandeng tangan adalah contoh sentuhan fisik yang sangat
dalam maknanya. Tanpa harus berkata-kata, cukup memeluk saja, itu sudah
memberikan banyak pesan yang lebih luas daripada kata-kata. Sentuhan fisik
termasuk salah satu sarana komunikasi nonverbal yang sangat efektif. Komunikasi
tidak selalu dalam bentuk obrolan panjang atau diskusi yang akademik, namun
sentuhan telah memberikan berbagai pesan yang sangat dalam.
3. Memberikan
perhatian melalui berbagai sarana
Perhatian
suami kepada istri –dan sebaliknya—bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk dan
sarana. Saat suami berkemas hendak berangkat kerja, istri bisa menunjukkan
perhatian dengan memberikan bantuan, atau sekadar mengingatkan, apakah ada
perlengkapan yang ketinggalan. Saat istri berdandan, suami bisa memberikan
perhatian dalam bentuk memuji penampilannya atau menyarankan suatu penampilan
tertentu yang lebih menarik.
Perhatian
juga bisa ditunjukkan melalui teknologi. Misalnya mengirim pertanyaan dan
ingatan melalui SMS atau BBM, “Pa, jangan lupa obatnya diminum siang ini jam
13.00”. Atau ungkapan, “Mama jangan lupa makan siang ya, biar tetap sehat dan
fit”. Telepon juga merupakan bentuk perhatian. Walaupun terpisah jarak dan
waktu karena tugas, tetap ada perhatian melalui bantuan teknologi.
4. Menyampaikan
cerita dan informasi
Kebiasaan
ringan lainnya yang bisa menguatkan keharmonisan keluarga adalah menyampaikan
cerita dan informasi kepada pasangan. Misalnya suami yang akan mendapatkan
tugas dari kantor untuk kunjungan ke luar daerah, bisa menceritakan dan
menginformasikan rencana tugas tersebut kepada istri. Dengan demikian, istri
merasa dilibatkan dalam tugas suami sejak awal, dan membuatnya merasa mendapat
kepercayaan serta perhatian.
Demikian
pula seorang istri bisa menyampaikan cerita tentang apa yang dilakukan seharian
bersama anak-anak di rumah. Cerita dan informasi ringan seputar aktivitas rutin
sehari-hari di tempat kerja, di rumah, di masyarakat, yang disampaikan kepada
pasangan, merupakan bagian dari kebiasaan yang menguatkan cinta kasih antara
suami dan istri. Masing-masing merasakan adanya keterbukaan dan kejujuran
melalui cerita dan informasi yang mengalir setiap hari.
Masih
sangat banyak kebiasaan kecil dan ringan yang mudah dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari, yang menguatkan keharmonisan keluarga. Selayaknya suami dan istri
memperhatikan kebiasaan kecil yang akan semakin menyuburkan suasana cinta dan
kasih sayang di antara mereka. Itu pula yang sekaligus memupuk perasaan suka
dan perasaan saling membutuhkan antara suami dan istri.
SELAMAT BERAKTIVITAS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar